Senin, 15 September 2014

Modalitas Belajar

       Bahwa modalitas adalah cara termudah bagi kita untuk menyerap informasi. Kegiatan belajar adalah kegiatan dalam rangka menyerap informasi. Meskipun kebanyakan orang memiliki akses yang baik ke ketiga modalitas baik Visual-Auditorial maupun Kinestetik, hampir semua orang cenderung pada salah satu modalitas (Blander dan Grinder, 1981) yang berperan sebagai saringan untuk pembelajaran, pemrosesan dan komunikasi.
       Kita telah memahami bahwa setiap orang, termasuk kita memiliki modalitas belajar dan gaya belajar yang berbeda. Dalam praktik pembelajaran kita tidak diperkenankan menggunakan gaya belajar  sebagaimana yang kita sukai. Bila ini kita paksakan, siswa yang berbeda kecenderungan dari kita akan merasa dirugikan. Untuk itulah kita harus mengenali gaya belajar siswa dan akhirnya bisa kita gunakan dalam proses mengajar.
       Pada umumnya jarang orang menggunakan satu macam gaya belajar, biasanya akan ada kombinasi. Untuk itulah hendaknya kita mampu mengkombinasikan berbagai gaya belajar. Bila kita perhatikan di dalam kelas, kita akan melihat kecenderungan guru menggunakan satu cara dalam mengajar. Guru mengajar menggunakan media papan tulis (visual), mengajar menggunakan buku (visual). Sementara siswa juga belajar dengan buku (visual), mencatat (visual), mengerjkan tugas secara tertulis (visual), dan mengerjakan tes juga secara tertulis (visual). Karena hanya menggunakan satu gaya belajar, akhirnya timbullah beragam masalah yang menyebabkan kurangnya motivasi dan aktivitas belajar siswa. Padahal anak belajar melalui apa yang ia lihat, dengar, dan sentuh. Semakin mengenal baik modalitas belajar, kita akan semakin mudah dan percaya diri dalam menguasai keterampilan dan konsep-konsep hidup. Bagi guru yang ingin sukses di masa mendatang, sangat penting untuk mengetahui apa yang ada di kepala murid-murid mereka. Perlu juga mengetahui perlakuan apa yang mereka butuhkan. Pengetahuan guru tentang gaya belajar akan membantu untuk menciptakan lingkungan belajar yeng multi inderawi yang baik untuk kebutuhan hidup setiap siswanya. Dengan memanfaatkan konsep keragaman dan menerima gaya belajar yang berbeda, para guru akan menjadi lebih efektif dalam menentukan strategi-strategi pengajaran dan murid akan belajar dengan lebih percaya diri dan lebih menikmati proses belajar mereka.
       Data hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan memperhatikan modalitas belajar siswa hasil belajar siswa akan lebih baik dibandingkan dengan ketika kita membelajarkan siswa tanpa memperhatikan modalitas belajar. Hal tersebut terjadi pada semua tingkatan dan semua mata pelajaran, bukan merupakan dominasi tingkat sekolah tertentu serta mata pelajaran tertentu. Keadaan tersebut membuktikan bahwa sebenarnya tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanyalah anak yang belum menemukan gaya belajar sesuai dengan modalitas yang dimilikinya, serta guru yang kurang memperhatikan modalitas belajar siswa sehingga pembelajaran terasa dipaksakan.

       Sesuai dengan gaya berpikir kita di mana ada dominasi otak kanan dan otak kiri, kita perlu mengatahui di mana kecenderungan berpikir kita. Hal ini sangat penting mengingat kecenderungan berpikir yang berhubungan dengan dominasi otak kanan atau otak kiri akan sangat menentukan bagaimana kita belajar. Gaya mengajar kita akan dipengaruhi oleh gaya belajar kita, sehingga dengan kita mengetahui cara berpikir kita, kita dapat menentukan gaya mengajar yang sesuai untuk anak didik kita. Kita perlu terus melatih cara berpikir kita sehingga akan memperbaiki kualitas kinerja kita sebagai pendidik. Dengan memahami modalitas belajar dan cara berpikir kita dan orang-orang di sekitar kita, akan lebih mudah bagi kita para guru untuk memberikan layanan terbaik.

Penyusun : 
Ariyati, S.Pd. (Kepala Sekolah SD Negeri Pucang)

0 komentar:

Posting Komentar